Author: epson

  • Laporkan Jika Ada Pungutan di Sekolah SMA

    Semarang, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan tidak ada lagi pungutan yang ditarik oleh SMA Negeri di Jawa Tengah. Seluruh kegiatan pendidikan sudah ditangani oleh pemerintah.

    “Di SMA sudah tidak ada pungutan karena P5 sudah nggak berlaku,” kata Ahmad Luthfi usai dialog terkait masalah pendidikan yang digelar di Rumah Rakyat, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (5/5/2025) pagi.

    Ahmad Luthfi menjelaskan, dalam Permendikbud nomor 75 tahun 2016 dijelaskan bahwa komite sekolah tidak boleh memungut atau meminta pembiayaan dari orang tua murid.

    Komite sekolah hanya boleh menerima sumbangan sukarela atau tanpa paksakan dari orang tua murid untuk mendukung kegiatan pendidikan.

    “Kita ada Permendikbud nomor 75. Orang tua siswa boleh menyumbang tetapi Komite Sekolah tidak boleh memungut atau meminta. Pembiayaan sudah ditangani oleh BOS, BOSDA, dan lain sebagainya,” jelasnya.

    Ia juga meminta kepada Komite Sekolah untuk menyosialisasikan hal itu dengan baik kepada orangtua atau wali murid.

    Luthfi dengan tegas menyatakan, apabila masih ada sekolah yang meminta atau menarik biaya atau pungutan kepada orang tua/wali murid agar segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti.

    “Untuk itu kalau memang ada SMA Negeri yang masih menarik biaya atau pungutan segera laporkan kita. Akan kita evaluasi,” tegas Mantan Kapolda Jateng itu.

    Sebelumnya, dalam dialog di Rumah Rakyat tersebut, salah seorang guru dari SMAN 1 Semarang, Laksono, mengadu kepada Gubernur Ahmad Luthfi tentang pembiayaan sekolah dari orang tua murid.

    Terutama terkait pembiayaan kegiatan P5 pada kurikulum merdeka yang belum tercover oleh BOS dan lainnya.

    “Sumbangan sukarela banyak kendala. Kepala sekolah sering dilaporkan pungli. Dana BOS tidak mencukupi. Bagaimana menjembatani agar komite dan orang tua  murid punya satu persepsi yang sama,” katanya kepada Ahmad Luthfi. (eko/redaksi)

    Source link

  • Ketua Rabithah Alawiyah Jateng-DIY Prihatin Ada Anggota Polri Yang Di Sekap Kelompok Abarko Saat Amankan Demo di Semarang

    Polda Jateng-Kota Semarang|Insiden kerusuhan dan penyekapan Anggota Polri oleh Kelompok Anarko yang mencederai peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025 di Kota Semarang mendapat sorotan dan keprihatinan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya datang dari Ketua Rabithah Alawiyah Jawa Tengah dan DIY, Habib Abu Bakar bin Ahmad Al Attas.

    Dalam pernyataannya dalam sebuah Video, Habib Abu Bakar menyampaikan rasa prihatin dan menyayangkan tindakan yang mencoreng suasana damai peringatan Hari Buruh. Ia menyoroti secara khusus aksi kelompok yang diduga menganut paham anarko hingga mengarah pada tindakan kekerasan dan penyekapan terhadap aparat kepolisian yang tengah menjalankan tugas pelayanan dan pengamanan.

    “Kami sangat prihatin dan menyayangkan insiden yang terjadi pada peringatan May Day di Semarang. Aksi yang seharusnya berlangsung damai justru dicederai oleh paham Anarko yang menimbulkan kerusuhan, bahkan sampai menyekap aparat kepolisian yang sedang mengamankan dan melayani masyarakat,” ungkapnya.

    Habib Abu Bakar menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, kedamaian, dan tanggung jawab dalam menyampaikan aspirasi. Ia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang, baik di Jawa Tengah maupun di wilayah lain di Indonesia.

    “Semoga hal seperti ini tidak terulang lagi di Jawa Tengah khususnya, dan di seluruh wilayah Indonesia pada umumnya. Aspirasi boleh disampaikan, tapi harus dengan cara yang beradab dan damai,” pungkasnya.

    Sementara itu dalam keterangan nya, Kabid Humas Polda Jatwng ikut menyayangkan terjadinya aksi tersebut.

    ” Penyanderaan terhadap anggota Polri saat mengamankan Demo oleh kelompok Anarko merupakan hal serius, kami akan menindaklanjuti nya,” tegas Kabid Humas, pada Senin (5/5)

  • Pentingnya Sinergitas untuk Atasi Stunting

    Pati, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten Pati melalui TP PKK setempat kembali melakukan pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting.

    Upaya itu dilakukan melalui program inovatif, yakni Bersama Identifikasi Stunting (Berdenting) yang digelar di Kantor Kecamatan Jakenan, Senin (5/5/2025).

    Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Pati, Atik Sudewo, bersama jajaran lintas sektoral termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Camat Jakenan, Kapolsek, Danramil, Ketua TP-PKK Kecamatan Jakenan, dan perwakilan dari desa serta kader Posyandu.

    Dalam sambutannya, Atik Sudewo menegaskan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menangani stunting.

    Ia menekankan bahwa TP-PKK Kabupaten tidak bisa bekerja sendiri dan memerlukan kolaborasi erat dengan PKK tingkat kecamatan, desa, serta instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan dinas-dinas lainnya.

    “Hari ini saya mengapresiasi kegiatan Berdenting yang digagas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Ini bentuk nyata kolaborasi mulai dari desa, posyandu, hingga lintas instansi. Kegiatan ini gratis, jadi manfaatkanlah untuk periksa dan konsultasi. Ini kesempatan emas,” ujar Atik.

    Lebih lanjut Atik menjelaskan bahwa sebanyak 160 anak telah teridentifikasi mengalami gangguan pertumbuhan berdasarkan hasil pemeriksaan dari tingkat posyandu.

    Namun, ia menegaskan bahwa temuan tersebut bukanlah vonis, melainkan peluang untuk deteksi dini dan intervensi cepat.

    “Jangan berkecil hati jika hasil pemeriksaan menunjukkan ketidaksesuaian. Justru dengan deteksi awal, kita bisa memberikan penanganan yang tepat dan terarah, bahkan dengan bantuan dokter spesialis dan tenaga ahli dari Dinas Kesehatan,” tegasnya.

    Tak hanya layanan medis, kegiatan tersebut juga melibatkan edukasi gizi, konseling kejiwaan, dan pemeriksaan menyeluruh bagi anak-anak yang hadir.

    Adapun RS Keluarga Sehat dan Danone juga turut ambil bagian dalam memberikan dukungan teknis dan logistik.

    Dalam kesempatan itu, Atik mengingatkan pentingnya peran orang tua, tidak hanya ibu, dalam menjaga tumbuh kembang anak.

    Ia menyoroti kebiasaan memberi gawai kepada anak sebagai pengganti perhatian, yang menurutnya bisa berdampak buruk terhadap perkembangan mental dan sosial anak.

    “Jangan biarkan anak terlalu akrab dengan HP. Kalau sudah kecanduan, Ibu sendiri yang susah. Anak bisa berperilaku agresif atau tidak patuh. Mari lebih peka dan peduli,” imbaunya.

    Melalui program Berdenting, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Pati berkomitmen memperluas jangkauan pelayanan kesehatan anak, serta memperkuat peran keluarga dalam menciptakan generasi yang sehat dan bebas stunting. (eko/redaksi)

    Source link

  • Polres Klaten Gelar Penyuluhan Serentak di SMA/SMK se derajat, Kapolres Tekankan Bahaya Kenakalan Remaja

    KLATEN – Polres Klaten menggelar kegiatan penyuluhan dan pembinaan serentak kepada pelajar tingkat SMA/ SMK sederajat se-Kabupaten Klaten, Senin (6/5/2023). Kegiatan ini menyasar seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, dan dipimpin langsung oleh jajaran pejabat utama, perwira, hingga Kapolsek setempat di masing-masing wilayah.

    Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo A.P., S.H., S.I.K., M.H., M.Si., secara langsung memimpin kegiatan di SMA Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sedikitnya 1.059 siswa mengikuti penyuluhan yang berlangsung mulai pukul 07.30 WIB hingga selesai.

    Dalam paparannya, AKBP Nur Cahyo menekankan pentingnya kesiapan mental dan karakter siswa dalam menghadapi masa depan serta menjauhi perilaku menyimpang.

    “Para siswa sekarang berada di masa transisi menuju kedewasaan. Dalam dua atau tiga tahun ke depan, mereka harus mampu membuat keputusan penting dalam hidup, termasuk pilihan kuliah atau profesi,” ujar AKBP Nur Cahyo.

    Ia juga mengingatkan siswa untuk tidak terjerumus dalam pergaulan negatif seperti bullying, konsumsi alkohol, hingga perkelahian pelajar. Selain itu, ia menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap peraturan sekolah serta etika terhadap guru dan orang tua.

    “Disiplin, sopan santun, dan semangat belajar harus menjadi kebiasaan sehari-hari. Hindari kegiatan seperti membolos, merokok di jam sekolah, atau nongkrong tanpa tujuan jelas. Semua itu bisa merusak masa depan kalian,” tambahnya.

    Program ini dilaksanakan secara menyeluruh di wilayah hukum Polres Klaten, sebagai bentuk nyata perhatian aparat kepolisian terhadap generasi muda. Para pejabat utama (PJU), perwira, dan Kapolsek turun langsung memberikan materi di sekolah-sekolah di bawah wilayah tugas masing-masing.

    Materi yang disampaikan mencakup larangan arak-arakan kelulusan, penggunaan knalpot brong, pentingnya tertib berlalu lintas, serta penguatan karakter pelajar di lingkungan sekolah maupun rumah.

    Kepala SMA Muhammadiyah 1 Klaten, Sriyono, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menyebutkan bahwa pendekatan langsung dari aparat kepolisian memberikan dampak positif bagi para siswa.

    “Kegiatan ini membuat para siswa lebih memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Kami berterima kasih atas perhatian dan kepedulian Polres Klaten terhadap masa depan anak-anak kami,” ujar Sriyono.

    Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk pelajar Klaten menjadi pribadi yang tangguh, beretika, dan bertanggung jawab, sehingga siap menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.

  • Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Canangkan Program Jateng Zero Anarko untuk Menjaga Iklim Investasi

    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas wilayah demi kelangsungan investasi di provinsi tersebut. Pasca aksi anarkis yang terjadi saat peringatan Hari Buruh (May Day), ia mencanangkan program “Jateng Zero Anarko” sebagai upaya menghilangkan tindakan anarkisme yang dapat meresahkan masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

    “Jawa Tengah harus bebas dari anarkisme ya, demi keberlangsungan investasi kita. Jadi kami canangkan program Jateng Zero Anarko,” ujar Luthfi dalam pernyataan tertulisnya pada Senin (5/5/2025).

    Luthfi menyampaikan krusialnya investasi bagi pembangunan Jawa Tengah. Ia mengungkapkan bahwa mayoritas pembangunan daerah, mencapai 85 persen, berasal dari investasi, sementara kontribusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya sebesar 15 persen.

    “85 persen pembangunan daerah (berasal) dari investasi. Kita jaga betul iklim investasi kita agar investor nyaman,” katanya.

    Melalui program ini, pemerintah daerah mengajak berbagai pihak untuk turut serta dalam pengawasan serta pencegahan jika terdapat indikasi anarkisme. Luthfi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menolerir aksi-aksi anarkis yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Tengah.

    “Jawa Tengah butuh kondisi keamanan yang kondusif. Kita tidak boleh menolerir seluruh aksi-aksi anarkisme di Jateng,” tegasnya.

    Seiring dengan program ini, Jawa Tengah juga telah melakukan langkah-langkah strategis untuk memperkuat investasi, seperti pengembalian status Bandara Jenderal Ahmad Yani sebagai bandara internasional, yang akan mempermudah akses bagi investor serta meningkatkan kunjungan wisatawan asing.

    “Peningkatan status Bandara Jenderal Ahmad Yani menjadi prioritas kami. Maka begitu terpilih, kami bersama Gus Yasin langsung tancap gas untuk mengembalikan status bandara internasional,” terang Luthfi.

    Selain itu, peningkatan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang juga menjadi perhatian utama pemerintah guna menarik investasi dan memperluas lapangan kerja di Jawa Tengah.

    “Dari sisi serapan tenaga kerja, status KEK akan membuat investasi semakin deras masuk ke KIT Batang sehingga lapangan kerja akan semakin banyak,” imbuhnya.

    Luthfi menekankan bahwa kondisi keamanan yang kondusif adalah kunci keberhasilan program yang sedang dijalankan pemerintah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Kamtibmas harus kondusif agar program-program yang kami rintis bisa berhasil. Investasi Jateng sudah mulai menggeliat, monggo bersama-sama kita jaga,” pungkasnya.

  • Kapolres Pekalongan Lepas Personel yang akan Melaksanakan BKO Peringatan Hari Buruh Sedunia “May Day” di Polrestabes Semarang

    Polres Pekalongan – Polda Jateng –  Tribratanews.jateng.polri.go.id I AKBP Doni Prakoso W, S.I.K selaku Kapolres Pekalongan melepas anggotanya yang akan melaksanakan BKO peringatan hari buruh sedunia “May Day” di Polrestabes Semarang, pagi tadi, Kamis (01/05/2025).

    Perlu diketahui bersama bahwa personel Polres Pekalongan yang melaksanakan BKO peringatan hari buruh sedunia “May Day” di Polrestabes Semarang berjumlah 64 personel.

    Kapolres Pekalongan dalam arahannya mengatakan, bahwa hari ini rekan-rekan akan melaksanakan BKO peringatan hari buruh sedunia “May Day” di Polrestabes Semarang.

    “Hari ini, rekan-rekan terpilih untuk melaksanakan BKO guna membantu pengamanan di wilayah Polrestabes Semarang dalam rangka memperingati May Day,” ujarnya.

    AKBP Doni mengharapkan kepada seluruh personel yang akan BKO untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan tetap jaga keselamatan.

    “Laksankan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab demi memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Tak lupa, selalu utamakan keselamatan diri pribadi,” kata dia.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres Pekalongan juga melakukan pengecekan sikap tampang serta barang bawaan personel. (afk)

  • Lestarikan Budaya, Warga Desa Kawak Gelar Kirab Buka Luwur di Punden Buyutan

    Jepara, Infojateng.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara menggelar kirab buka luwur dan tradisi manganan dari Petilasan Demang Subuh ke Punden Buyutan, Minggu (4/5/2025) malam.

    Dengan mengenakan pakian adat Jepara, Petinggi Desa Kawak Eko Heri Purwanto beserta perangkat desa memukul gong tiga kali di petilasan demang subuh menjadi pertanda pembukaan acara.

    Gong tersebut kemudian di arak diikuti jondang yang berisi sesaji, makanan dan kain kafan menuju punden buyutan.

    Sepanjang perjalanan 2 Kilometer dari petilasan demang subuh ke punden buyutan, suara gong yang berdengung mengiringi pasukan kirab.

    Meskipun dilakukan pada malam hari, antusiasme masyarakat untuk mengkuti acara manganan dan buka luwur ini masih sangat tinggi.

    Petinggi Desa Kawak Eko Heri Purwanto mengatakan, acara ini sebagai bentuk melestarikan budaya dan menjaga ketahanan pangan.

    Tradisi ini, lanjut dia, kita lakukan setelah panen raya sebagai bentuk rasa syukur kita atas limpahan hasil panen di desa kami.

    “Leluhur kita sudah memberi contoh dalam mengendalikan pangan, dari cara menanam dan bersyukur setelah panen raya, hal ini selaras dengan program pemerintah pusat terkait peningkatan ketahanan pangan,” kata Eko Heri.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, acara manganan dan buka luwur ini merupakan rangkaian acara sedekah bumi desa kawak.

    “Sore tadi kita bersama sama hampir 1000 warga melakukan manganan di Makam Mbah Wali Kawak dan malamnya dilanjutkan buka luwur dan manganan di punden buyutan,” imbuhnya.

    Azzatin (30) Salah satu warga yang mengikuti acara manganan ini, mengaku sangat senang bisa makan bersama warga lainnya.

    “Semoga ke depan makin lebih baik acaranya dan hasil panennya makin melimpah” kata Azzatin.

    Punden buyutan dipercaya warga setempat adalah seorang tokoh besar dan merupakan leluhur desa kawak.

    Sampai saat ini, makam punden buyutan banyak di datangi peziarah dari berbagai kota.

    Acara manganan dan buka luwur ini dihadiri oleh tokoh adat, RT/RW dan warga se-Desa Kawak. (eko/redaksi)

    Source link

  • Tujuh Tiket ke Popda Jateng Diperebutkan di Jepara

    Jepara, Infojateng.id – Tujuh tiket menuju Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2025 diperebutkan di Jepara, dalam ajang Pra Popda Eks-Karesidenan Pati.

    Pertandingan tersebut digelar selama dua hari pada Senin (5/5/2024) dan Selasa (6/5/2025).

    Ajang seleksi ini mempertandingkan empat cabang olahraga tim, yakni bola basket, bola voli indoor, sepak bola, dan sepak takraw.

    “Tiga cabor di mempertandingkan nomor putra dan putri, sementara sepak bola hanya mempertandingkan nomor putra. Hanya juara pada masing-masing nomor yang akan lolos ke Popda Jateng,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, Ali Hidayat, Minggu (4/5/2025).

    Dia menyebut, Pra Popda menjadi momentum penting untuk menjaring atlet-atlet pelajar terbaik dari lima kabupaten di wilayah eks-Karesidenan Pati, yaitu Jepara, Kudus, Pati, Rembang, dan Blora.

    “Total ada sekitar 400 atlet dan ofisial yang terlibat dalam event ini. Selain sebagai ajang kualifikasi, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi hasil pembinaan olahraga pelajar di masing-masing daerah,” tambahnya.

    Perebutan tiket Popda jenjang SMA dan sederajat ini digelar di empat venue yang tersebar di “Kota Ukir”, yaitu Tiger Sport Hall untuk cabor bola basket, GOR SMK Islam (bola voli), Stadion Gelora Bumi Kartini (sepak bola), dan Mini GOR Disdikpora Jepara (sepak takraw).

    Malam sebelum pertandingan digelar, seluruh kontingen dan panitia mengikuti acara ramah-tamah di Pendopo R.A. Kartini Jepara.

    Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Ary Bachtiar yang mewakili Bupati Witiarso Utomo mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas.

    “Pra Popda bukan sekadar soal menang atau lolos ke tingkat provinsi. Lebih dari itu, ini adalah wadah pembentukan karakter dan penguatan nilai-nilai kebangsaan bagi para pelajar,” tegas Ary di hadapan para peserta.

    Dalam ramah-tamah itu, dia secara resmi membuka dimulainya Pra Popda eks-Karesidenan Pati di Jepara.

    Jepara sebagai tuan rumah berharap dapat menciptakan pengalaman berkesan dan prestasi gemilang bagi seluruh peserta.

    Ketujuh tiket ke Popda Jateng menjadi incaran, tetapi bagi Jepara, kata Ali Hidayat, warisan nilai dan karakter adalah kemenangan yang sesungguhnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Permudah Layanan dan Aduan Masyarakat, Ahmad Luthfi Jadikan Kantor Gubernur sebagai Rumah Rakyat

    Semarang, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi resmi membuka Kantor Gubernur sebagai rumah rakyat, Senin (5/5/2025).

    Rumah Rakyat membuka ruang kepada masyarakat untuk mengadukan permasalahan dan melakukan komunikasi dua arah dengan Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda Jateng.

    “Kantor ini tidak hanya tempat kerja Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda, tetapi kantor ini kita gunakan untuk melakukan komunikasi dua arah atau brain storming dengan membuka ruang masyarakat kita untuk datang mengadukan segala permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah,” kata Luthfi usai peresmian.

    Kantor Gubernur sebagai rumah rakyat merupakan simbol kehadiran pemerintah untuk melayani masyarakat.

    Tujuannya untuk menyerap aspirasi masyarakat, mengidentifikasi permasalahan aktual, merumuskan solusi bersama antara pemerintah dan masyarakat, serta meningkatkan partisipasi publik dalam pembangunan daerah.

    “Ini bentuk daripada keterbukaan kita dalam rangka pelayanan publik. Sekaligus sebagai balancing, koreksi bagi kita terkait dengan unsur pelayanan publik di tempat kita,” kata gubernur.

    Layanan di Rumah Rakyat dibuka di lantai 1 Kantor Gubernur Jawa Tengah dengan waktu pelayanan Senin-Kamis pukul 07.00-15.30, Jumat pukul 07.00-14.00.

    Bagi daerah yang wilayahnya jauh dari Kantor Gubernur, dapat datang di masing-masing Bakorwil sudah kita siapkan. Seperti Bakorwil Solo untuk Eks Karesidenan Soloraya, Bakorwil Pati untuk Eks Karesidenan Pati, dan Bakorwil Banyumas untuk Eks Karesidenan Banyumas.

    Selain itu masyarakat juga dapat mengadukan permasalahan yang ada di sekitarnya secara online. Melalui website ppid.jatengprov.go.id dan dinas-dinas terkait, juga nomor WhatsApp 08112773393.

    Layanan secara online ini terbuka 1×24 jam. Seluruh Dinas juga sudah diinstruksikan untuk menanggapi aduan dengan cepat, sehingga bottom-up permasalahan sosial di Jawa Tengah dapat tercover.

    “Terkait dengan pelayanan publik, ruangnya kita buka di kantor Gubernur. Siapapun boleh mengadu. Mengadu langsung boleh, lewat call center atau online boleh. Kita siap melayani berikut dengan penyelesaiannya selama 1×24 jam. Ini akan segera kami linierkan dengan bupati dan wali kota,” jelas Mantan Kapolda Jateng itu.

    Adapun di Rumah Rakyat akan digelar dialog bersama Gubernur dan Wakil Gubernur setiap sebulan sekali dengan topik-topik yang sudah ditentukan.

    Misalnya pada saat peluncuran, digelar dialog dengan topik pendidikan sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional.

    “Masyarakat terkait guru, siswa, orangtua dan siapa pun boleh mengadu tentang permasalahan-permasalahan. Hari berikutnya nanti bisa nelayan, petani, dan siapa pun,” jelasnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Polres Pekalongan Gelar Latihan Simulasi Pengamanan Unjuk Rasa yang Humanis

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Sebanyak 324 personel Polres Pekalongan mengikuti latihan simulasi  pengamanan unjuk rasa yang humanis, Rabu (30/04/2025). Latihan yang dilaksanakan di halaman Polsek Kajen tersebut dalam upaya memperkuat kesiapan dan profesionalisme Polres Pekalongan dalam menghadapi dinamika situasi lapangan.

    Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, S.I.K saat memimpin apel latihan mengatakan, latihan hari ini atas perintah pimpinan langsung dari Mabes dari bapak Kapolri. Tujuan daripada simulasi sendiri adalah memberikan gambaran nyata, apa yang nanti harus dilaksanakan, apa yang selama ini sudah dilatihkan nanti benar-benar dilaksanakan atau ibaratnya adalah gladi kotor.

    “Ini bukan hanya sekedar latihan-latihan itu saja, tujuan pemaknaan daripada latihan sendiri adalah sebagai bentuk referensi, supaya kita itu adalah namanya memori reflek itu gunanya latihan. Kalau tidak pernah kita latih, refleknya tidak ada,” ujarnya.

    AKBP Doni dalam kesempatan itu meminta kepada seluruh personel untuk melaksanakan simulasi dengan serius. “Sebagai catatan bahwa apa yang kita latihkan kemarin atau kegiatan-kegiatan pelatihan yang kita laksanakan kemarin bukan puncaknya besok, itu adalah latkatpuan atau latihan peningkatan kemampuan, jadi memang wajib dilaksanakan,” kata dia.

    Menurutnya, Polisi diberikan wewenang luar biasa masyarakat pun mengharapkan sosok Polisi yang serba bisa serta berpengetahuan tinggi, memiliki fisik yang prima.

    “Saya yakin dan percaya, rekan-rekan semua yang ada di hadapan saya yang berada di sini memiliki kemampuan. Untuk itu saya yakin dan percaya Polisi-Polisi yang di Pekalongan adalah Polisi yang profesional, Polisi yang presisi, Polisi yang bisa memenuhi harapan daripada masyarakat,” ungkap Kapolres.

    Latihan ini untuk memastikan kesiapsiagaan serta fisik personelnya dalam pengendalian massa jika terjadi unjuk rasa, terlebih dengan paradigma yang baru, dimana pengamanan terhadap aksi penyampaian pendapat di muka umum yang lebih soft dan lebih humanis.

    Latihan Dalmas yang dilaksanakan ini, tambah AKBP Doni, dirancang untuk memperkuat kesiapan dalam berbagai skenario unjuk rasa yang mungkin terjadi di wilayah hukum Polres Pekalongan.

    “Ini semua dilakukan untuk memperkuat kesiapan dan profesionalisme anggota dalam menghadapi dinamika situasi di lapangan,” kata dia.

    Dalam kesempatan itu, disimulasikan pengamanan terhadap aksi penyampaian pendapat di muka umum mulai dari tahap persiapan, tahap tindakan pasif, tahap tindakan aktif dan tahap tindakan agresif. (afk)